TINGKAT-TINGKAT SYURGA
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan yang lainnya disebutkan:
Ertinya: “Bahawasanya Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: “Di Jannah (syurga) ada seratus tingkat, antara setiap dua tingkat bagaikan antara langit dan bumi. Syurga Firdaus adalah syurga tertinggi. Darinyalah terpancar sungai-sungai syurga yang empat, di atasnya adalah ‘Arasy. Maka apabila kamu memohon maka mohonkanlah Firdaus.” [Hadits Riwayat at-Tirmizi: no.2530]
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah disebutkan:
Ertinya: “Bahawasanya Rasulullah s.a.w. telah bersabda: “Apabila orang-orang yang gemar membaca Al-Qur’an telah masuk syurga, maka akan dikatakan kepada mereka: ‘Bacalah dan naiklah.’ Maka ia pun membacanya dan naik tingkatnya dengan setiap ayat yang dibacanya hingga ia membaca akhir dari apa yang ia punya.” [Hadits Riwayat Ibnu Majah: no. 3780]
Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud disebutkan:
Ertinya: “Akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an: ‘Bacalah, dan perhaluslah, dan bacalah,sebagaimana kamu membacanya ketika di dunia, kerana sesungguhnya tempatmu bergantung kepada akhir ayat yang kamu baca.” [Hadits Riwayat Abu Dawud: no.1465]
Al-Imam Qurthubi rahimahullah berkata: “para ulama kita berpendapat bahawa yang dimaksud dengan orang yang membaca Al-Qur’an dan membawanya adalah orang-orang yang mengetahui tentang hukum-hukum yang ada di dalamnya, halal, haram, dan mengamalkannya, bukan hanya membaca sahaja atau membawa sahaja. Imam Malik r.a. berkata: “Ada orang yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak mendapat kebaikan daripandanya”.
Dalam sebuah hadits yang tersebut dalam Shahih Bukhari disebutkan:
Ertinya: “Permisalan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah limau, manis rasanya dan harum baunya. Sedangkan permisalan orang munafik yang membaca Al-Qur’an dan tidak mengamalkannya bagaikan buah labu pahit, pahit rasanya dan tidak ada baunya.” [Hadith Riwayat Bukhari: n0.2457]
BILIK-BILIK SYURGA DAN PEMILIKNYA
Allah s.w.t. berfirman:
لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُالْمِيعَادَ
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.” (Surah Az-Zumar: 20)
وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَاعَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).” (Surah Saba’: 37)
أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا
“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,” (Surah al-Furqan: 75)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan:
Ertinya: “Bahawasanya Rasulullah s.a.w. telah bersabda: “Sesungguhnya ahli syurga itu akan bercahaya dan dapat dilihat dengan jelas, sebagaimana bintang-bintang yang bersinar yang menghadap ke barat boleh dilihat dari ufuk timur kerana keutamaan yang ada di antara keduanya. Lalu orang-orang pun bertanya: ‘Bukankah itu adalah tempat para Nabi yang tidak boleh dicapai oleh orang selain mereka?. Rasulullah s.a.w. pun menjawab: “Benar, tetapi demi Tuhan yang jiwaku berada ditangan-Nya, sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah s.w.t. dan mempercayai Rasul-Rasul-Nya juga akan mencapainya”. [Hadits Riwayat Muslim: no.2831]
Sedangkan maksud dari kata: “mempercayai Rasul-Rasul-nya”, yang terdapat pada hadits di atas, bukan hanya bermakna mempercayai Rasul, tetapi juga mengerjakan apa yang diperintahkan, kerana orang-orang yang lalai tidak akan mengerjakan perintah Allah s.w.t. melalui Rasul-Nya.Kadang-kadang ada hamba yang miskin harta tetapi kaya hati dan ada pula yang sebaliknya. Segala puji hanya bagi Allah s.w.t., Tuhan seluruh alam.
PENGHUNI SYURGA YANG PALING RENDAH
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmizi disebutkan:
Ertinya: “Bahawasanya Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: “Nabi Musa ‘alaihissalam pernah bertanya kepada Allah s.w.t.: ‘Wahai Tuhanku, siapakah penghuni syurga yang paling rendah darjatnya?”. Maka Allah s.w.t. menjawab: “Seorang yang datang ke syurga setelah semua penghuni syurga lainnya telah masuk ke dalam syurga. Lalu Aku akan berkata kepadanya:“Masuklah ke dalam syurga! Ia pun berkata: ‘Bagaimana boleh, wahai Tuhanku, semua orang telah menempati tempatnya dan telah mengambil balasannya!’. Maka dikatakan kepadanya: “Apakah kamu suka bila diberikan kepadamu kerajaan seperti kerajaan yang dimiliki raja dunia?”. Orang tersebut pun menjawab: ‘Aku meridhainya (suka) wahai Tuhanku’. Maka dikatakan kepadanya: “Bagimu kerajaan seperti yang dimiliki raja dunia”. Lalu ditambahkan yang sepertinya, dan satu lagi yang sepertinya (tiga kali ganda). Lalu orang itu berkata: ‘Aku meridhainya’. Lalu dikatakan kepadanya: “Bagimu sepuloh kali gandanya, dan segala yang kamu inginkan dan segala yang disenangi oleh matamu”. Lalu orang itu pun berkata: ‘Aku meridhainya, Tuhanku!’. Lalu Nabi Musa a.s. berkata: “Lalu siapakah yang paling tinggi darjatnya?”. Allah s.w.t. pun berkata: “Mereka adalah orang yang Aku tanamkan kemuliaannya lalu Aku juga yang mematikan mereka, mereka akan mendapat nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam hati seseorang”. [Hadits Riwayat Muslim: no.189]
Sedangkan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan:
Ertinya: “Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya penghuni syurga yang terakhir sekali masuk syurga, dan penghuni neraka yang terakhir sekali keluar dari neraka adalah seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak. Lalu Allah s.w.t. berkata kepadanya” “Masuklah ke dalam syurga”. Orang itu pun menjawab: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya syurga telah penuh.” Lalu Allah s.w.t. mengatakan hal tersebut sebanyak tiga kali, dan orang itu pun akan mengulangi jawapan yang sama. Hingga Allah s.w.t. kemudian berkata: “Bagimu seperti dunia dan sepuluh kali gandanya”.
Penghuni Surga Terendah
Rosululloh SAW bersabda: “Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk surga (dari ummatku) bercahaya bagaikan bulan pada malam purnama. Rombongan sesudahnya lebih cemerlang dari bintang bintang yang gemerlapan ( kemudian sesudah itu menyusul rombongan lain ). Mereka tidak buang air kecildan tidak buang air besar .mereka tidak membuang ingus dan tidak meludah . sisir mereka dari emas , keringat mereka dari kasturi , dan pendupaan meraka kayu gaharu yang harum . istri mereka adalah bidadari . “
Keindahan dan kenikmatan surga sejatinya adalah pengetahuan Allah swt. Semata . Manusia tidak akan mampu menembus atau melewati batas batas pengetahuan tentang surga itu. Imajinasi kita sungguh dangkal untuk membayangkan surga yang sesungguhnya. Kalaupun banyak riwayat Nabi saw.tentang gambaran surga,itu mungkin hanya sekedar memberikan perumpamaan saja untuk mengungkapkan bahwa syurga adalah keindahan dan kenikmatan yang tiada taranya.
Kondisi syurga yang sesungguhnya tentu melampaui dari gambaran gambaran itu. Sehingga wajar jika syurga hanya pantas dianugerahkan kepada orang orang yang beriman kepada Allah swt semata. Yakni orang orang yang menjalankan perintahNya dan menghindar jauh jauh dari segala yang dilarangNya.
Dalam QS.As-Sajdah ayat 17-18 Allah berfirman :
"Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama".
Ayat diatas disebut setelah beberapa ayat sebelumnya menggambarkan sekelumit sifat serta cirri seseorang yang beriman.jadi ayat tersebut menjelaskan ganjaran yang akan didapat oleh orang orang yang beriman.
M.Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menafsirkan demikian: Maka sebagai anugerah dari Allah mereka akan masuk kesyurga guna menikmati aneka kebahagiaan. Lafaz “tidak seorangpun mengetahui” bermakna tidak terlintas dalam benak siapapun serta tidak terbayangkan oleh apa yang disembunyikan untuk mereka dari aneka kenikmatan yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah senantiasa mereka kerjakan sewaktu hidup didunia. Maka apakah orang mukmin yang mantapdan kukuh imannya menyangkut apa yang disampaikan Rosul swt. Seperti halnya orang yang fasik yang telah keluar secara jelas dari tuntunan agama? Pasti,mereka tidak sama!
Keberadaan syurga yang tidak mungkin mampu dilukiskan manusia secara sempurna karena keagungannya,juga ditegaskan oleh hadis riwayat Abu Hurairah. Bahwasanya Nabi saw bersabda (dalam sebuah hadits Qudsi): “Allah Berfirman:’Aku telah siapkan untuk hamba hambaku yang shaleh apa yang belum pernah dilihat mata,didengar oleh telinga,tidak juga terlintas dalam benak manusia’.” (HR.Bukhari,Muslim dan Ahmad).
Nikmat Nikmat Syurga.
Kenikmatan yang didapat di dalam syurga tidak mungkin dapat diukur dengan logika. Secara umum semua penghuni syurga akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang tidak lazim dijunpai di alam dunia. Sifat sifat merekapun beribah menjadi sangat istimewa. Mereka bias menikmati apa saja yang mereka suka. Mereka memperoleh makanan,minuman,perhiasan,pelayanan seksual dan lain sebagainya sampai pada kenikmatan puncak yang tak terukur. Bahkan kenikmatan yang mereka peroleh itu tanpa harus melewati proses proses alamiah sebagaimana mestinya.
Dalam riwayat Jabir bin Abdullah bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya penduduk syurga makan dan minum didalamnya.Tapi mereka tidak meludah,tidak kencing,tidak berak,dan tidak membuang ingus”, Para sahabat bertanya: “Bagaimana (efek) makanan yang mereka makan?” Beliau menjawab: “Keluar dari sendawa yang aromanya seperti aroma kasturi.Mereka selalu membaca tasbih dan tahmid”. Hadits itu mungkin sebagai gambaran betapa syurga itu hanya ada kemudahan dan kesengan saja.
Dari Hadits lain diriwayatkan oleh Muslim dan dari Abu Hurairoh bahwa Rosululloh Bersabda: “Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk syurga (dari ummatku)bercahaya bagaikan bulan pada malam purnama.Rombongan sesudahnya lebih cemerlang dari bintang bintang yang gemerlapan (kemudian sesudah itu menyusul rombongan lain). Mereka tidak buang air kecil dan tidak buang air besar.Mereka tidak buang ingus dan tidak meludah.Sisir mereka emas,keringat mereka dari kasturi dan pedupaan mereka kayu gaharu yang harum.Istri mereka adalah bidadari.
Bahkan dalam Hadits Nabi saw yang diriwayatkan Tirmidzi dari Anas bin Malik disebutkan bahwa di syurga seorang mukmin akan diberikan kekuatan bersetubuh sebanyak seratus kali lipat sehingga setiap saat seseorang menginginkan persetubuhan. Hal itu bisa dilakukan tanpa mengurangi kenikmatannya dan tanpa menimbulkan kebosanan.
Anugerah Sepuluh Kali Dunia.
Kenikmatan yang didapat di syurga sesuai dengan amal shaleh masing masing orang ketika hidup di dunia. Beberapa orang istimewa karena amal ibadahnya mempunyai dereajat tertentu di syurga dan menempati syurga dengan berbagai keistimewaannya. Namun demikian serendah rendahnya orang yang menempati syurga tetap akan mendapatlkan berbagai macam fasilitas kenikmatan yang tidak ada bandingannya di dunia ini.
Mari kita lihat sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Al-Mughirah bin Syu’bah bahwasanya Rosululloh saw bersabda: “Musa bertanya kepada TuhanNya, ‘wahai Tuhanku,bagaimana aku bias terlambat sepeerti ini?’ Allah Berfirman ‘Apakah kamu senang kalau Aku berikan kepadamu sebuah kerajaan seperti kerajaan kerajaan di dunia?’ Ia menjawab ‘Tentu saja aku senang Tuhanku’ Allah memberikan tawaran lagi ‘Bagaimana seperti itu,dan sepertinya lagi’. Sampai yang kelimakalinya ia tetap menjawab’Aku senang Tuhanku’ Allah berfirman ‘Bagimu sepuluh yang sepertinya.Bahkan bagimu apa yang diinginkan nafsumu serta yang menyenangkan matamu,’ ia menjawab ‘Aku senang Tuhanku’. Musa bertanya lagi ‘Ya Tuhanku lalu siapa yang paling tinggi kedudukannya?’ Allah berfirman ‘Orang orang yang aku kehendaki . Aku Tanami dan Aku airi kebun anggur mereka dengan tanganKu sendiri sehingga ia merupakan nikmat yang belum terlintas dalam hati manusia”. Hal ini sesuai dengan QS.As-Sajdah ayat 17.
Adapun dalam Hadis lain yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rosululloh bersabda: “Sesungguhnya penghuni syurga yang paling terakhir masuk syurga (artinya orang yang menempati derajat terendah di syurga) akan diberikan sesuatu yang sebanding dengansepuluh kali dunia ini”. Sungguh sebuah kekayaan yang mustahil didapat oleh orang terkaya didunia ini sekalipun.
Ada juga Hadis yang lain menyebutkan secara lebih spesifik mengenai hal itu. Bahwa orang yang paling rendah kedudukannya di syurga ialah orang yang memiliki tujuh buah istana. Istana istana itu terdiri dari istana yang terbuat dari emas ,istana dari perak,,istana dari mutiara,istana dari zamrud,istana dari permata yakut,istana yang tidak dijangkau oleh pandangan mata dan istana seperti arasy.Pada masing masing istana terdapat perhiasan,pakaian,dan bidadari yang hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Orang Yang Terakhir Masuk Syurga
Sebagaimana Hadis Riwayat Muslim diatas,bahwa orang yang paling terendah derajatnya disyurga adalah orang yang terakhir masuk syurga. Mengenai hal ini Rosululloh saw berdasarkan riwayat Abdullah bin Mas’ud ra bersabda: “Aku tahu orang terakhir dari penghuni neraka yang akan dikeluarkan dari dalamnya dan orang terakhir dari penduduk syurga yang akan memasukinya. Orang itu adalah seseorang yang keluar dari neraka sambul merangkak dengan kedua lutut dan kedua tangannya. Allah swt akan berkata padanya ‘Pergi dan masuklah kedalam syurga karena disana kamu memiliki sesuatu seperti dunia bahkan sepuluh kali lebih baik dari dunia’. Orang tersebut berkata ‘ Apakah engkau memperolok olokan aku atau menertawakan aku,padahal Engkau adalah penguasa atas segalanya?”. Abdullah bin Mas’ud melihat Rosululloh saw tersenyum lebar hingga kelihatan gigi belakangnya, Beliau bersabda “Itulah orang yang paling rendah statusnya diantara penduduk syurga”. (HR.Bukhori Muslim)
Sungguh Alloh akan membuktikan janjinya kepada orang orang beriman. Menyuguhkan segala macam kesenangan bagi mereka yang memiliki tingkat amalan terendah sampai tertinggi sewaktu didunia. Orang yang ketika didunianya banyak beramal shaleh ia akan mendapat nikmat dengan tingkat tertentusesuai dengan tingkatan amal ibadahnya. Begitu juga dengan orang yang amal shalehnya dengan tingkatan terendah.
Jangan khawatir dengan menempati terendah sekalipun di syurga,nikmat yang akan didapat tidak akan terukur dengan kenikmatan setinggi apapun di dunia. Adapun kenikmatan tertinggi yang diterima oleh penghuni syurga sebagaimana disebut dalam berbagai riwayat hadits ialah yang biasa memandang wajah Allah pada pagi dan petang.
درجات الجنة خلق الله سبحانه الدنيا والآخرة، وجعل الدنيا دار العمل والاجتهاد، والآخرة دار الحساب، وخلقنا لعبادته وطاعته وعمار الأرض، فالدنيا ممرّ إلى الآخرة، وما يعمله الإنسان من عمل في الدنيا يلقاه في آخرته، فهي مليئة بالمتاع والشهوات والمغريات، فمن تحدّى كلّ هذه واتّبع أوامر ربّه وسار على نهج رسوله الكريم محمد صلّى الله عليه وسلّم وآمن بالقدر خيره وشرّه فاز بجنات النعيم، ومن كفر بالله وانشغل باللهو بمتاع الدنيا وخاض بالأرض فساداً فعقابه النار خالداً فيها، فنحن بأعمالنا نقرر أين سنقضي آخرتنا. الجنة هي دار الفائزين والمتقين والمؤمنين، فهي هدية الله لعباده المخلصين، الذين اتبعوا أوامر ربهم وطاعوه واتقوه، فمن علّق قلبه بربه واجتنب المعاصي وعمل عملاً صالحاً فيكون الفائز بجنّات النعيم، فهي حلم كل إنسان مسلم، حيث هناك الراحة الأبدية والسعادة والهناء، ففيها ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر، فنرجوا الله أن يرزقنا وإياكم دخولها. درجات الجنة يحصل الإنسان على الدرجات العالية من خلال العبادات والطاعات، حيث أنهم غير متساويين في الأعمال ولا بقوة الإيمان، فكلّما زاد تقواه وطاعته لخالقه زادت درجاتُه في الجنان، فمن يقيم الفرائض فقط لا يستوي مع الذي يطبق السنن مثل قيام الليل، قال تعالى: (وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ). [الأنعام: 139] درجات الجنة كثيرة لا يوجد لها عدد محدد، فأحدهم يقول أن عدد درجات الجنة بعدد آيات القرآن الكريم أخذاً من حديث عبد الله بن عمرو عن النبي صلّى الله عليه وسلّم قال: (يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا). قيل أنّ عددها مائة درجة ما بين كل درجة والأخرى ما بين السماء والأرض، وأعلاها الفردوس وهو تحت عرش الرحمن التي تتفجر منها أنهار الجنة (نهر اللبن، ونهر العسل، ونهر الخمر، ونهر الماء) وأعلى مقام في الفردوس مقام الوسيلة وهو مقام النبي محمد عليه الصلاة والسلام، ثمّ غرف أهل علين وهي قصور متعددة الأدوار، يتراءون لأهل الجنة كما يرى الناس الكواكب والنجوم في السماوات العلا، وفي الجنة قصور شفافة يرى ظاهرها من باطنها. خطوات الطريق إلى الجنة الإيمان بالله تعالى وعدم الأشراك به شيئاً والتصديق بالمرسلين. القيام بالفرائض التي فرضها الله عليه. التقرّب إلى الله بالنوافل. الابتعاد عن الفواحش. الجهاد في سبيل الله. المحافظة على تلاوة القرآن. أبواب الجنّة الثمانية الصلاة. الريان. الزكاة. الجهاد. الصدقة. الصلة. الحج والعمرة.