Saturday, January 2, 2016

Kisah Terbunuhnya Kaab bin Asyraf

عَنْ سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو سَمِعْتُ جَابِرًا يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لِكَعْبِ بْنِ الْأَشْرَفِ فَإِنَّهُ قَدْ آذَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُحِبُّ أَنْ أَقْتُلَهُ قَالَ نَعَمْ قَالَ ائْذَنْ لِي فَلْأَقُلْ قَالَ قُلْ فَأَتَاهُ فَقَالَ لَهُ وَذَكَرَ مَا بَيْنَهُمَا وَقَالَ إِنَّ هَذَا الرَّجُلَ قَدْ أَرَادَ صَدَقَةً وَقَدْ عَنَّانَا فَلَمَّا سَمِعَهُ قَالَ وَأَيْضًا وَاللَّهِ لَتَمَلُّنَّهُ قَالَ إِنَّا قَدْ اتَّبَعْنَاهُ الْآنَ وَنَكْرَهُ أَنْ نَدَعَهُ حَتَّى نَنْظُرَ إِلَى أَيِّ شَيْءٍ يَصِيرُ أَمْرُهُ قَالَ وَقَدْ أَرَدْتُ أَنْ تُسْلِفَنِي سَلَفًا قَالَ فَمَا تَرْهَنُنِي قَالَ مَا تُرِيدُ قَالَ تَرْهَنُنِي نِسَاءَكُمْ قَالَ أَنْتَ أَجْمَلُ الْعَرَبِ أَنَرْهَنُكَ نِسَاءَنَا قَالَ لَهُ تَرْهَنُونِي أَوْلَادَكُمْ قَالَ يُسَبُّ ابْنُ أَحَدِنَا فَيُقَالُ رُهِنَ فِي وَسْقَيْنِ مِنْ تَمْرٍ وَلَكِنْ نَرْهَنُكَ اللَّأْمَةَ يَعْنِي السِّلَاحَ قَالَ فَنَعَمْ وَوَاعَدَهُ أَنْ يَأْتِيَهُ بِالْحَارِثِ وَأَبِي عَبْسِ بْنِ جَبْرٍ وَعَبَّادِ بْنِ بِشْرٍ قَالَ فَجَاءُوا فَدَعَوْهُ لَيْلًا فَنَزَلَ إِلَيْهِمْ قَالَ سُفْيَانُ قَالَ غَيْرُ عَمْرٍو قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ إِنِّي لَأَسْمَعُ صَوْتًا كَأَنَّهُ صَوْتُ دَمٍ قَالَ إِنَّمَا هَذَا مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ وَرَضِيعُهُ وَأَبُو نَائِلَةَ إِنَّ الْكَرِيمَ لَوْ دُعِيَ إِلَى طَعْنَةٍ لَيْلًا لَأَجَابَ قَالَ مُحَمَّدٌ إِنِّي إِذَا جَاءَ فَسَوْفَ أَمُدُّ يَدِي إِلَى رَأْسِهِ فَإِذَا اسْتَمْكَنْتُ مِنْهُ فَدُونَكُمْ قَالَ فَلَمَّا نَزَلَ نَزَلَ وَهُوَ مُتَوَشِّحٌ فَقَالُوا نَجِدُ مِنْكَ رِيحَ الطِّيبِ قَالَ نَعَمْ تَحْتِي فُلَانَةُ هِيَ أَعْطَرُ نِسَاءِ الْعَرَبِ قَالَ فَتَأْذَنُ لِي أَنْ أَشُمَّ مِنْهُ قَالَ نَعَمْ فَشُمَّ فَتَنَاوَلَ فَشَمَّ ثُمَّ قَالَ أَتَأْذَنُ لِي أَنْ أَعُودَ قَالَ فَاسْتَمْكَنَ مِنْ رَأْسِهِ ثُمَّ قَالَ دُونَكُمْ قَالَ فَقَتَلُوهُ


 Dari Sufyan, dari Amru bahawa dia mendengar Jabir RA berkata: Rasulullah saw. bertanya: Siapakah yang bersedia membunuh Kaab bin Asyraf ? Karena ia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Menjawablah Muhammad bin Maslamah: Wahai Rasulullah, apakah engkau ingin aku membunuhnya? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Ia berkata lagi: Tetapi izinkanlah aku bicara! Rasulullah saw. menjawab: Silakan! Dia pun segera mendatanginya dan berkata kepadanya serta menyebutkan perihal yang ada antara keduanya. Ia berkata: Sesungguhnya lelaki ini dan ia telah menimbulkan kesulitan pada kita. Setelah ia mendengarnya, ia berkata: Demi Allah, kamu sekalian juga akan merasa kesusahan kerananya. Ia berkata: Sesungguhnya sekarang kami telah mengikutinya dan kami tidak ingin melepasnya sebelum kami mengetahui akan jadi apa nasibnya. Ia berkata: Aku ingin kamu dapat meminjamkan sesuatu kepadaku? Kaab bertanya: Apa jaminannya? Maslamah menjawab: Apa yang kamu inginkan? Kaab menjawab: Aku ingin kamu menggadaikan kepadaku istri-istrimu. Maslamah berkata: Kamu adalah orang Arab yang paling tampan, bagaimana kami akan menggadaikan kepadamu istri-istri kami? Kaab berkata: Kalau begitu kamu gadaikan saja anak-anakmu kepadaku. Maslamah berkata: Nanti anak seorang di antara kami akan dicaci. Dikatakan: Dia digadaikan dengan dua wasak kurma (sejenis takaran). Tetapi kami akan menggadaikan senjata kepadamu. Kaab berkata: Baiklah aku setuju. Muhammad bin Maslamah lalu berjanji kepada Kaab bahwa ia akan datang kepadanya dengan ditemani Harits, Abu Abbas bin Jabr serta Abbad bin Bisyr. Lalu mereka datang dan menyerunya di malam hari kemudian ia pun turun menemui mereka. Sofyan berkata: Seorang selain Amru berkata: Istri Kaab berkata kepadanya: Sesungguhnya aku mendengar sebuah suara seperti suara seorang pembunuh. Kaab menjawab: Sesungguhnya itu adalah suara Muhammad bin Maslamah beserta saudara sepersusuannya dan Abu Na`ilah. Sesungguhnya seorang ksatria meskipun dipanggil untuk ditikam di malam hari pasti akan memenuhinya. Muhammad berkata: Sesungguhnya aku bila ia telah datang akan segera mengarahkan tanganku ke kepalanya. Dan bila aku telah memberi kesempatan, maka silakan orang yang paling dekat di antara kamu. Ketika ia turun, ia pun turun dengan membawa senjata. Mereka lalu berkata: Kami mencium bau wangi dari tubuhmu? Ia menjawab: Ya. Aku baru saja memeluk si fulanah seorang wanita Arab yang paling wangi bau badannya. Muhammad bin Maslamah berkata: Apakah kamu mengizinkan aku mencium baunya? Kaab menjawab: Silakan! Maka Muhammad bin Maslamah menciumnya. Kemudian ia berkata lagi: Apakah kamu mengizinkan aku untuk kembali? Lalu berhasillah Maslamah menarik kepalanya, lalu berkata: Silakan giliran kamu sekalian! Sehingga mereka berhasil membunuhnya. Hadis riwayat Muslim.


Kaab bin Asyraf adalah salah seorang drp lelaki Ta'i (طيء) yang berasal drp Bani Nubhan(نبهان). Ibunya dari keturunan Bani Nadir. Beliau memang amat memusuhi Islam... apabila ramainya pembesar Quraisy terbunuh dalam peperangan Badar, permusuhannya terhadap Rasulullah SAW semakin memuncak... Dia terus pergi ke Makkah, menghasut orang ramai memusuhi Rasulullah SAW... dia turut bersyair meratapi pembesar Quraisy yang terbunuh di Badar..


Kemudian dia kembali semula ke Madinah. Dia terus mengeji Rasulullah SAW dan meratapi pembesar-pembesar Quraisy yang terbunuh di Badar. Dia turut mencerca Ummu Fadhil binti Harith, isteri kepada Abbas bin Abdul Mutalib.


Kaab bin Asyraf telah menyakiti Allah dan RasulnNya. Maka Rasulullah SAW telah menawarkan sesiapa yang sanggup membunuh Kaab seperti dalam hadis di atas.


 

No comments:

Post a Comment