Tuesday, May 30, 2017

Doa Pelik 2 sahabat

doaku


عَنْ  إِسْحَاقَ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ جَحْشٍ قَالَ يَوْمَ أُحُدٍ: " أَلَا نَأْتِي نَدْعُو اللهَ " فَخَلَوْا فِي نَاحِيَةٍ، فَدَعَا سَعْدٌ قَالَ: يَا رَبِّ، إِذَا لَقِينَا الْقَوْمَ غَدًا، فَلَقِّنِي رَجُلًا شَدِيدًا بَأْسُهُ شَدِيدًا حَرْدُهُ؛ فَأُقَاتِلَهُ فِيكَ وَيُقَاتِلُنِي، ثُمَّ ارْزُقْنِي عَلَيْهِ الظَّفَرَ حَتَّى أَقْتُلَهُ وَآخُذَ سَلَبَهُ، فَأَمَّنَ عَبْدُ اللهِ بْنُ جَحْشٍ ثُمَّ قَالَ: " اللهُمَّ ارْزُقْنِي غَدًا رَجُلًا شَدِيدًا حَرْدُهُ، شَدِيدًا بَأْسُهُ، أُقَاتِلُهُ فِيكَ وَيُقَاتِلُنِي، ثُمَّ يَأْخُذُنِي فَيَجْدَعُ أَنْفِي، فَإِذَا لَقِيتُكَ غَدًا قُلْتَ: يَا عَبْدَ اللهِ، فِيمَ جُدِعَ أَنْفُكَ وَأُذُنُكَ؟ فَأَقُولُ: فِيكَ وَفِي رَسُولِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَقُولُ: صَدَقْتَ "، قَالَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ: يَا بُنِيَّ، كَانَتْ دَعْوَةُ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَحْشٍ خَيْرًا مِنْ دَعْوَتِي، لَقَدْ رَأَيْتُهُ آخِرَ النَّهَارِ وَإِنَّ أُذُنَهُ وَأَنْفَهُ لَمُعَلَّقَانِ فِي خَيْطٍ


 هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ " [التعليق - من تلخيص الذهبي] 2409 - على شرط مسلم


Dalam perang Uhud, Abdullah bin Jahsy r.a. berkata kepada Saad bin Abi Waqash r.a., "Wahai Saad, marilah kita sama-sama berdoa, dan di antara kita mengaminkanya. Yaitu, apabila salah seorang di antara kita berdoa terhadap apa yang diingininya, maka yang lainnya mengamini apa yang didoakan oleh saudaranya. Inilah doa yang paling dikabulkan oleh Allah S.W.T." Maka, dua sahabat tersebut pergi ke sebuah sudut, kemudian mereka berdoa di sana. Yang berdoa terlebih dahulu adalah Saad r.a. Inilah doanya: "Ya Allah, jika besok kami bertempur, maka hadapkanlah kepadaku seorang musuh yang sangat berani yang memiliki kekuatan menyerang yang hebat, dan saya melawannya dengan serangan yang hebat pula. Kemudian berilah kepadaku kemenangan, dan bunuhlah musuh tadi melalui tanganku ini. Kemudian kembalikanlah kami dengan membawa serta harta rampasan." Maka, Abdullah r.a. mengamini doa tersebut.


Kemudian giliran Abdullah bin Jahsy r.a. untuk berdoa. Inilah doanya: "Ya Allah, jika esok kami bertempur, maka temukanlah kepadaku seorang yang sangat hebat, dan berilah taufik kepadaku untuk menghadapinya dengan keberanian. Kemudian, ya Allah, syahidkanlah aku dalam pertempuran itu. Kemudian potonglah hidung dan telingaku sehingga pada hari Kiamat nanti, ketika di hadapan Rasulullah S.A.W., Engkau akan bertanya kepadaku, 'Hai Abdullah, mengapa hidung dan telingamu terpotong?' Maka, aku akan menjawab, 'Ya Allah, hidung dan telingaku terlah terpotong untuk berjuang di jalan-Mu dan di jalan Rasul-Mu. Dan, Engkau akan mengatakan: 'Benar, benar, semuanya telah terpotong untuk berjuang di jalan-ku'." Saad r.a. pun mengamini doa tersebut.


Keesokan harinya, terjadilah pertempuran yang berlangsung dengan sengitnya. Doa kedua sahabat ini telah dikabulkan oleh Allah S.W.T. sebagaimana yang mereka doakan. Saad r.a. berkata, "Doa Abdullah bin Jahsy r.a. lebih baik daripada doaku. Petang itu, aku melihat  dia syahid dan telinga dan hidungnya telah dipotong-potong oleh musuh. Riwayat al-Baihaqi (Sunan al-Kubra)  dan al-Hakim (Mustadrak - sahih menurut syarat Muslim). 


No comments:

Post a Comment