Saturday, April 30, 2016

Dakwaan kesalahan tatabahasa dalam al-Quran


Q. Dr. Zakir, you said there is not any mistake in Qur’an. I see more than 20 mistakes in Arabic grammar, and I will tell you some of them. …(Arabic)… Which is right, Assabeun or Assabreen?






A. (Dr. Zakir): The brother has asked a very good question. ­­­­­­I would like to be more concordance – and agreeing, he has mentioned all 20 grammatical points. ­­­­­­And the book he is referring to, “Is the Qur’an infallible by Abdul Faadi”.


I will answer all 20 together, because I have read the book – I will answer all 20, Insha Allah… Insha Allah.  ­­­­­­Point No. 1 to be noted – that all Arabic grammar is taken from the Qur’an. ­­­­­­ Qur’an was the highest Arabic book – A book which has the maximum level of highest literature. ­­­­­­All the Arabic grammar has been derived from the Qur’an. ­­­­­­Qur’an is the textbook of grammar. ­­­­­­Since Qur’an is the textbook of grammar, and all the grammar is derived from the Qur’an, the Qur’an can never have a mistake.­­­­­­ Point No. 2 – It is like, you know… taking a ruler, and the ruler is there… has a measurement, and your saying the measurement is wrong – It sounds illogical. In different Arabic tribes, the grammar keeps on changing. ­­­­­­In some Arabic tribe, the word is feminine; the same word is even masculine in the other tribe. ­­­­­­Same word in different tribes – the grammar keeps on changing – Even the gender keeps on changing. ­­­­­­ So will you check Qur’an, with that faulty grammar? – No! ­­­­­­And further more, the eloquence of Qur’an is so high – It is so high, it is far superior. ­­­­­­And you know there are various books – On the Internet you go, 12 grammatical mistakes, 21 grammatical mistakes – Abdul Faadi – 20 grammatical mistakes. ­­­­­­Do you think the Christian people took out these mistakes? ­­­­­­Who took out these mistakes? – Do you know who took out? ­­­­­­The Muslims! The Muslim scholars like Zamak Sharif – what they did – that the Qur’an grammar is so high, that it goes against the conventional use of the Arabic. The Qur’an grammar is so high – To prove the Qur’anic grammar was high, they gave examples. ­­­­­­And I will give you a couple of examples, which will answer all his 20 questions. ­­­­­­They gave the example – like we read in the Qur’an, it says that… ‘The people of Lut Alaihis salaam, they rejected all the messengers.’ ­­­­­­‘They rejected the messengers’… it is mentioned. ­­­­­­ Dr. William Campbell said… ‘The people of Noah – they rejected the messengers.’ ­­We know from history that there was only one messenger sent to them – So it has a grammatical mistake. ­­Qur’an should have said – The people rejected the ‘messenger’ not ‘messengers.’ ­­­­­­I agree with you – with layman grammar like how you and I know, it may be a mistake. ­­­­­­But if you read the books written by Arabs – What is the beauty of the Qur’an? ­­­­­­The beauty of the Qur’an is – Why does the Qur’an refer ‘messengers’, instead of ‘messenger’? ­­­­­­You know why? ­­­­­­Because we know that the basic message of all the messengers, was same – That there is one God – AboutTawheed – About Allah Subhanawataala. ­­­­­­By mentioning, the people of Lut alaihis salaam… the people of Noah, rejected the messenger – It says, by rejecting Lut alahis salaam, they are indirectly rejecting all the messengers.’ ­­­­­­


See the beauty, see the eloquence… Alhamdulillah! (Praise be to Allah) ­­­­­­You may think it is a mistake – It is not a mistake. ­­­­­­ Similarly, people like Anis Shorrosh says, that Qur’an says‘Qun fa ya Qun…Be and it is’ – It should be ‘Qun fa qaana’ – ‘Be’ and it was. ­­­­­­Agreed – Past tense is Qun fa Qaana in Arabic – it is not Qun fa ya Qun. ­­­­­­But the Qun fa ya Qun is more superior – It says… Allah – it was, it is, and can do – Past, present and future. ­­­­­­



Sunday, April 24, 2016

Ketika Embrio berumur 42 hari

Hadist Rasulullah SAW


إذا مر بالنطفة ثنتان وأربعون ليلة بعث الله إليها ملكاً فصوًّرها وخلق سمعها وبصرها وجلدها ولحمها وعظمها[رواه مسلم]،


" Jika Sperma (Air Mani) telah berumur 42 malam, Allah Swt mengutus Malaikat untuk membentuknya kemudian memberikannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging ,dan Tulang-belulang" (H.R Muslim)


Kami akan memperlihatkan serangkaian ilustrasi berserta uraiannya yang memperlihatkan proses tahapan perkembangan Embrio dan lebih terfokus lagi pada minggu kelima, keenam, dan ketujuh, kemudian kembali meninjau ulang agar kita dapat menyaksikan bukti yang meyakinkan antara keagunggan teks Hadist dan ilmu sains.


embrio1


Setelah melalui berbagai proses tahapan sejak masih berbentuk sperma hingga berevolusi menjadi Embrio pada minggu keenam (42 Hari), maka kami menyimpulkan bahwa Embrio tidak akan terbentuk (wujud manusia) setelah melalui 42 malam.


embrio2


Gambar Asil dari embrio yang berumur lima minggu dan kita tidak meliahat adanya bentuk struktur manusia, dan para ilmuwan mengatakan bahwa majoriti dari spesies-spesis Hewan juga berbentuk serupa(dengan gambar diatas) dengan umur yang sama pula. Dan dengan keterangan tadi dapat  kita simpulkan bahawa pada umur ini Embrio belum mencapai kesempuraan betuk Manusia, dan kita tidak menemukan bentuk telinga, mata, kulit, dan tulang.


Gambar embrio ketika berumur 47 Hari, dan kami berkesimpulan bahwa bentuk ini telah mensimulasikan wujud manusia dan semakin jelas lagi ketika mata, telinga telah memperlihatkan bentuknya, dan juga kita meliahat dua telinga dan mata, serta lapisan kulit, semua itu telah membentuk wujud manusia sejak akhir minggu keenam. Indikator-indikator ini sangat tampak jelas pada minggu ketujuh, dan Jantung Embrio mulai berdenyut jelas sejak minggu keenam.


embrio3


 Gambar perbandingan antara Embrio berumur lima minggu dan embrio yang berumur tujuh minggu. Lihatlah perbedaan paras, ukuran, dan bentuk tubuh ke dua embrio ini, dan bagaimana embrio dapat membuahkan struktur rupa manusia hingga sejelas ini.


Para Ilmuwan memaparkan tentang Embrio yang memasuki minggu keenam atau berumur 42 hari, yang pada waktu ini Embrio mulai memberi respon berbagai suara di sekitarnya dan bereaksi atasnya.


Para saintis lebih menekankan lagi bahawa umur 42 hari dan setelahnya adalah tahap pemisah antara fasa embrio tatkala belum berwujud sempurna dan fase embrio ketika telah berwujud manusia. 


During the sixth week after fertilization the unborn child can respond to local tactile stimulation by reflex movements. At the end of the sixth week, the unborn child is clearly recognizable as a human being by gross morphological observation.   


embrio4


 (pada minggu keenam setelah pembuahan, embrio mulai mampu merespon sensai sentuhan melalui pergerakan refleks. Pada akhir-akhir minggu keenam, Embrio sudah bisa dikatakan telah berwujud manusia, dan demiikianlah yang tampak sejak dalam penelitian)


Juga kita lihat perkataan mereka di situs yang berbeda:


The brainwaves have been noted at 43 days. Dr. Stiff has noted that electroencephalographic waves have been obtained in forty-three to forty-five day old fetuses, and so conscious experience is possible after this date.


 (Gelombang otak telah bertindakbalas ketika Embrio berumur 43 Hari, dan Dr. Stiff juga  telah mengesan Gelombang yangmuncul dari otak ketika Embrio berumur sekitar 43-45 Hari. Maka keterangan  ini sangat memungkinkan untuk diperhitungkan setelah Umur ini.


embrio5


Embrio berumur Enam Minggu ketika mulai  berbentuk manusia dan memancarkan gelombang dari otaknya menyerupai prinsip kerja pada sebuah Mekanisme. Dan dari prinsip kerja inilah banyak kajian-kajian penelitian terinspirasi pada metode kerja sel-sel dalam otak dan memungkinkan hal ini (gelombang otak) juga berkaitan dengan peniupan Roh Manusia pada tahapan ini, Wallahu 'Alam. Cobalah amati sejenak proses terbentuknya kedua mata, Ilmuwan menegaskan bahwa minggu keenam adalah Umur dimana kedua mata mulai terbuka pada Embrio, maka tersingkaplah kebenaran Sabda Rasulullah Saw: "..membentuknya kemudian memberikannya pendengaran, penglihatan.."


Adapun Mata Embrio mulai tampak pada Hari ke-42 dan kita menemukan perkataan Keith Moore Ilmuwan embriology yang terkenal:


The eye is obvious, About day 42 after fertilization (Moore, p 99).


(Mata Embrio mulai tampak jelas kurang lebih setelah 42 hari setelah pembuahan) setelah berlalunya 42 hari dengan mulus dan sempurnah maka muncullah fenomena perkembangan Kedua mata dan telinga dengan kecepatan perubahan yang fantastik, Mereka (Ilmuwan Embriology) berkata:


embrio6


The eyes are developing rapidly, The ears are developing rapidly, 7th week after conception (Rugh, p 52). http://www.sfuhl.org/k_appendix_1_sixth_week.htm


(Mata dan telinga akan berkembang pesat pada minggu ketujuh (setelah sperma berlalu selama 42 malam) yang menunjukkan pada Akhir minggu ketujuh, di mana embrio berevolusi membentuk wujud Manusia tepat pada waktu itu)


Bertepatan Hadist Rasulullah tatkala bersabda: "Jika Sperma (Air Mani) telah berumur 42 malam, Allah SWT mengutus Malaikat untuk membentuknya kemudian memberikannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging dan Tulang-belulang" (H.R Muslim)


Cobalah lihat gambar Embrio (kanan) yang berumur 41 hari, pada gambar ini kita hampir tidak  melihat indikator bahwa Embiro ini adalah manusia, tetapai tatkala memasuki hari ke-44 Embrio secara langsung akan berevolusi membentuk struktur tubuh manusia. Maka dari itu pada gambar (kiri) kita telah melihat wujud manusia pada Embrio sekaligus kedua mata dan telinga dengan jelas serta kedua kaki, tangan dan jemari-jemari. Maka Segala puji bagi Allah SWT !


etelah jumlah Penguguran kandungan semakin meningkat di barat, maka timbulnya kesedaran di kalangan saintis untuk meneliti tahap umur embrio yang dibenarkan  untuk digugurkan supaya tidak terjadi pengguguran kandungan setelah Embiro terbentuk, maka pada akhirnya mereka menemukan bahwa akhir minggu keenam dan awal minggu ketujuh (ketika Embrio berumur 42 hari) adalah waktu dimana timbulnya gelombang otak pada Embrio sekaligus menjadi Waktu permulaan kehidupan Manusia.


Saya maupaun Anda sekalian (yang telah  mengetahui) akan mengingat beberapa perkataan para Fuqaha kita  yang berdalilkan dari Hadist Nabi Muhammad Saw tadi, bahwasanya terdapat larangan keras Pengugguran melebihi tempoh waktu setelah 42 malam berlalu, dan terdapat kemungkinan dibolehkannya melakukan penguguran sebelum tempoh tersebut jika terdapat tuntutan keharusan melakukan Penguguran. Semua  ini menujukkan kebenaran Nubuwat bahawa peniupan Roh ke dalam tubuh Embrio pada umur ini, dan semakin jelas ketika Gelombang otak tersebut muncul pada umur ini (42 hari), begitu juga dengan detik jantung,  seakan-akan terdapat perkaitan antara Roh, Otak dan jantung, Wallahu 'Alam !


embrio9


Gambar Asli sebuah Embrio ketika berumur 42 hari, pada umur ini Embrio mulai berbentuk manusia, mari kita perhatikan ukurang kecil ini, walau demikian ukuran itu telah dianggap sebagai manusia sepenuhnya, dan berikut kesimpulan para peneliti tentang larangan Penguguran setelah Umur ini karena Embiro telah dianggap sebagai manusia seutuhnya.


Embrio (berbentuk bayi) melatih diri dengan mengisap jarinya sebagai persiapan memasuki Alam Dunia  sehingga dapat langsung menetek ke ibunya, Maha suci Allah yang mengajarkan Bayi ini apa yang tidak diketahuinya seperti dalam FirmanNya:


(وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ) [النحل: 78].


Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An-Nahl: 78)


Kemudia timbul pertanyaan, apa maksud dari ayat ini ? Jawabannya Adalah: bahwa Sesungguhnya ayat ini  menjelaskan perubahan-perubahan dasar (Embrio) yang terjadi setelah berlalunya 42 hari secara utuh dan sempurna, dan pada hari ke-43 otak mulai melepaskan gelombang yang bisa merespon pergerakan disekitarnya melalui sensai dan perasaan,


Sesungguhnya Firman ini mengisyaratkan tentang Roh yang sedang menyesuaikan pergerakannya dalam tubuh Embrio, dan juga membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW telah mendahului Para Ilmuawan Barat mengenai perkara yang sangat kompleks sekali, yang mustahil manusia biasa mampu meramalkan hal ini jauh sebelum 14 Abad berlalu.


Sumber : internet

Saturday, April 23, 2016

Fasa pemerintahan umat Islam

Dalam satu hadis, Rasulullah SAW menyebut bahawa umat Islam akan melalui 5 fasa pemerintahan sepanjang zaman. Bermula dengan pemerintahan zaman kenabian iaitu zaman Rasulullah SAW sendiri, zaman Khulafa' Ar-Rasyidin, zaman kerajaan berdasarkan dinasti atau monarki, zaman pemerintahan pemimpin yang zalim dan zaman pemerintahan mengikut pemerintahan zaman nabi, kemudian akan berlakulah kiamat.


 تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون ملكاً عاضاً، فيكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم يكون ملكاً جبرياً، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ، ثم سكت. رواه أحمد


“Akan datang kepada  kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam Ahmad]
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)


1. Zaman Pemerintahan Rasulullh SAW.


Zaman ini telah berlalu iaitu selama 10 tahun di Madinah al-Muawwarah. Pada zaman tersebut, umat Islam telah diperintah Rasulullah SAW sendiri, secara Islam dan mengamalkan hukum Islam dalam sistem pemerintahannya.


2. Zaman Pemerintahan Khulafa' Ar-Rasyidin


Zaman pemerintahan Khulafa' Ar-Rasyidin selama 30 tahun. Saidina Abu Bakar As-Siddiq 2 tahun, Umar al-Khattab (10 tahun), Uthman bin Affan (12 tahun) dan Ali bin Abu Thalib (6 tahun).


Pada zaman ini, khaliafah dipilih melaui sistem Syura dan menjalankan hukum dan pemerintahan Islam.


الخلافة ثلاثون عاماً ثم يكون بعد ذلك الملك، قال سفينة: أمسك؛ خلافة أبي بكر سنتين ، وخلافة عمر عشر سنين، وخلافة عثمان اثنتي عشرة سنة وخلافة علي ست سنين" رواه أحمد (حديث 21919) وأبو داود (4647)، والترمذي (2226) وابن حبان (6943) وغيرهم، وقال الترمذي : هذا حديث حسن


3. Zaman Pemerintahan Kerajaan yang mengigit


Kemudian, tibalah zaman pemerintahan kerajaan yang mengigit. Menurut ulama' maksud mengigit ini ialah mereka tidak mahu melepaskan kuasa pemerintahan, terus mahu memegang tampuk pemerintahan lalu diserahkan kepada keluarga mereka masing-masing atau dengan bahasa mudahnya dinamakan Dinasti @ Monarki.


Zaman ini dimulai oleh Muawwwiyah bin Suffian yang telah mengasaskan Kerajaan Bani Umaiyyah. Apabila beliau hampir mati, maka tampuk pemerintahan diserahkan kepada anaknya, Yazid bin Muawwiyah dan seterusnya kepada digilir-gilir di kalangan ahli keluarga mereka sahaja tanpa menggunakan sistem Syura.


Kerajaan Bani Umaiyah 661 masihi sehingga tahun 750 masihi (89 tahun)

umaiyah



Khalifah di Cordoba (755 - 1492 @ 737 tahun)


Di antara khalifah di Cardova...

spain


Khalifah Abbasiyyah Baghdad ((750-1517  767 tahun))


abasiyyah


Kerajaan Uthmaniah (1299 - 1924  625 tahun )

Kerajaan ini berpusat di Turki.

ottoman


4. Zaman Pemerintahan kerajaan diktator/otokrasi

  Zaman ini di mana kita berada sekarang, kezaliman, kejahatan dan tipu muslihat berleluasa. 

5. Zaman Pemerntahan berdasarkan pemerinthan nabi

Zaman ini adalah fasa yang terakhir, bermula dengan pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa dan berakhir dengan kewafatan kedua-dua tokoh tersebut.


Suasana pada zaman tersebut adalah sangat berkat, binatang buas boleh berkawan dengan kambing, zakat tidak dapat diagihkan kerana tiada seorangpun yang mahu menerimanya kerana semuanya sudah kaya raya, tiada kemungkaran, tiada pertelinggahan di antara 2 org, tumbuhan subur sehinggakan sekelompok manusia kekenyangan makan hanya sebiji delima dan kulitnya boleh dibuat payung... betapa besarnya delima tersebut !!! Itulah bumi yang berkat.. 


Kemudian semua orang beriman akan dimatikan oleh Allah dengan datangnya angin nyaman dari Yaman. Hanya tinggal orang kafir sahaja di muka bumi ini. Kemudian terjadilah kiamat sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Monday, April 18, 2016

Isra' dan Mikraj

Peristiwa Isra' dan Mikraj merupakan mukjizat Rasullulah SAW yang berlaku di malam hari ketika manusia sedang dibuai mimpi. Peristiwa yang sangat mengemparkan ini berlaku ketika Rasulullah SAW dalam keadaan sedih setelah kematian isterinya dan bapa saudara yang banyak membantu dan melindunginya dalam menyampaikan dakwah Islam. 


Allah telah menjemput Rasulullah SAW mengadapnya secara langsuang di Sidratul Muntaha untuk menyampaikan sendiri perintah Solat kepada umat Muhammad SAW. Dalam pada itu, banyak pengajaran dan isu-isu yang tersurat di sebalik peristiwa ini.


Peristiwa Isra' Mikraj yang berlaku di zaman Jahiliyyah atau di awal perkembangan Islam ini, telah memberi ujian dan cabaran yang besar kepada Rasulullah SAW untuk menyakinkan seluruh manusia bahawa peristiwa tersebut benar-benar telah berlaku,  bukan sekadar sebuah cerita yang enak didengar.


Sesungguhnya peristiwa ini memang sukar untuk dibuktikan melalui penyelidikan oleh para saintis sama ada pakar sains angkasa atau mana-mana pakar yang mempunyai kelengkapan yang paling canggih sekalipun....

Tuntutlah Ilmu sejak dari Buaian

Ramai penceramah mengatakan bahawa perkataan atau frasa di bawah yang amat popular adalah hadith Rasulullah SAW dalam bab galakan dalam menuntut ilmu.


اطلبوا العلم من ا لمهد إلى اللحد


"Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat"


Sebenarnya frasa di atas adalah cuma kata-kata hikmah sahaja, bukannya hadis Rasulullah SAW. Sila rujuk di sini atau di sini


Kata-kata hikmah  tersebut mengalakkan kita menunut ilmu sejak buain lagi. Maknanya proses pembelajaran itu bermula sejak seseorang itu dilahirkan di dunia. Jadi perkataan buaian diterjemahkan sebagai buaian bayi. Lojiknya semua bayi akan menikmati buaian tidak kira miskin atau kaya.....Benarkah ? Jadi, proses menuntut ilmupun bermula sehingga seseorang itu mati. Lewatnya......


Jelasnya, pendapat ini tidak tepat. Perkataan al-mahdi (buaian) hendaklah diterjemahkan sebagai rahim ibu. Bayi yang berada di dalam rahim ibunya akan merasa seperti berada dalam buaian bergantung kepada pergerakan ibunya. Mungkin anda masih teringat tentang surah-surah pilihan yang sunat diamalkan oleh ibu-ibu yang hamil, menjaga bercakapan dan perangai dan selalu membelai anak di dalam rahimnya. Semua ini bertujuan untuk mendidik bayi tersebut supaya menjadi anak yang baik dan soleh apabila dilahirkan ke dunia kelak. Jadi, pendidikan itu bermula sejak dari alam rahim lagi.


Tambahan pula, kalau kita baca dan lihat tentang rencana di majalah, tv atau internet, ramai bakal ibu memberi pendidikan bayinya sejak dalam buaian lagi. Misalnya meletakkan alat hiburan (earphone) ke perutnya dengan harapan bayinya dapat bertindakbalas dan mnegenali muzik. Ini juga merupakan satu pendidikan......  


Jelaslah bahawa pendidikan itu bermula sejak bayi masih berada di dalam alam rahim lagi.


Oleh itu para bakal ibu hendaklah menjaga tuturbicara dan tingkahlaku mereka kerana semua itu akan diikuti oleh bayi mereka apabila mereka lahir kelak. Banyakkan membaca atau mendengar al-Quran, berzikir dan memohon keampunan daripada Allah SWT. Di antara surah-surah yang sunat diamalkan ialah surah Ar-Rahman, surah Maryam, surah Yusof, surah Yaasin,surah at-Taubah, surah Luqman, surah an-Nahl dan surah al-A'raf.

Pendapat Ulama tentang Imam Mahdi

عَنْ زِرٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ يَوْمٌ ». قَالَ زَائِدَةُ فِى حَدِيثِهِ « لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ ». ثُمَّ اتَّفَقُوا « حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رَجُلاً مِنِّى ». أَوْ « مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمَ أَبِى ». زَادَ فِى حَدِيثِ فِطْرٍ « يَمْلأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا ».


Dari Dzar dari Abdullah dari Nabi SAW yang bersabda : "Sekiranya dunia hanya tinggal sehari sahaja (sebelum qiamat) nescaya Allah memanjangkan hari itu sehingga bangkit padanya seorang lelaki dari keturunanku atau dari kaum keluargaku, yang namanya spt namaku, nama bapanya spt nama bapaku, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan saksama sebagaimana bumi dipenuhi kezaliman dan kekejaman. Hadith riwayat Abu Daud dan Turmizi.


Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata : "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ; "Akan lahir dari umatku seorang lelaki yang menyeru dengan sunahku, Allah menurunkan hujan dari langit untuknya, bumi mengeluarkan kasil dan darinya buni dipenuhi dengan kedurjaan dan kekejaman. Ia memerintah umat ini selama tujuh tahun dan akan berada di baitul Maqdis. Hadith riwayat At-Tabarani.  


Di antara tanda-tanda besar Qiamat ialah munculnya Imam Mahdi yang akan memerintah dunia ini dengan keadilan ketika dunia dicengkam oleh kejahatan kerana turunnya Dajjal. Walau bagaimanapun terdapat setengah-tengah pihak yang mempertikaikan kemunculan Imam Mahdi. Mereka berpendapat ia adalah perkara dongeng yang sengaja dicipta oleh orang-orang Yahudi dan Syiah.  


Sesungguhnya kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman telah diyakini dan diimani oleh golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah berdasarkan ramai tokoh-tokoh utamanya meriwayatkan hadith tentang Al-Mahdi. Di antara mereka ialah Abu Daud, At-Turmizi, Ibnu Majah, Imam Ahmad, At-Tabarani, An-Nasaie, Ibnu Hibban, Muslim dan Al-Bukhari (rujuk hadith di atas).


Di samping itu, hadith-hadith mengenai kemunculan Al-Mahdi turut diriwayatkan oleh para sahabat utama Rasulullah SAW spt Ibnu Mas’ud, Ummu Salamah, Saidina Ali krw, Tsuban, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Saidina Uthman Affan, Qurah bin Qias, Huzaifah Al-Yaman, Ammar bin Yassir, Anas bin Malik, Abdul Rahman bin Auf dsb.  


Berikut adalah beberapa pendapat ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah mengenai persoalan mengenai kemunculan Imam Al-Mahdi di akhir zaman secara ringkas.




  1. AI-Imam Abu Hanifah menjelaskan di dalam kitabnya Feqhul Akbar bahawa segala tanda-tanda hari qiamat adalah semuanya benar menurut hadits-hadits Rasulullah SAW dan salah satu di antara tanda-tandanya ialah kemunculan Imam Mahdi.



  1. Ibnu Katsir menjelaskan, “Menurut pendapat yang jelas bahawa di antara Imam yang memimpin manusia itu ialah Al-Mahdi yang telah diberitahu oleh hadits-hadits yang diriwayatkan dan Rasulullah SAW yang menyebut perkara itu. Bukannya yang ditunggu­-tunggu oleh golongan Rafidhah, di mana menurut dakwaan mereka Mahdi itu telah dilahirkan kemudian akan muncul pula dan satu gua di Samira’ di dalam negeri Iraq. Pendapat ini tidak ada kebenarannya.”
     

  2. Ibnu Hajar AI-Asqalani menyebut di dalam Fathul Bari (syarah sahih Al-Bukhari), “Telah berkata Abul Hussein Al-Aburie di dalam kitabnya Manaqib As-Syafie,” Telah menjadi khabar mutawatir bahawa Al-Mahdi itu lahir dari kalangan umat ini.”


   4. Tersebut di dalam Sahih Muslim Masykul juzu’ kelapan m.s 185 hadits Rasulullah SAW, 

Di akhir umatku kelak ada seorang khalifah yang membahagi-bahagikan harta tanpa mengira-ngira.”


     5. Imam At-Tunmizi dan Abu Daud menyebut yang dimaksudkan seorang khalifah itu ialah Al-Mahdi. Dan mereka telah sepakat berkata bahawa hadits-hadits ini adalah hassan dan sahih. Dalam kitab Tuhfah AI-A’laie Fi UImu Tauhid m.s 42,


"Dan bahawasanya turun Nabi Isa ketika Dajal mengepung Mahdi serta pengikut-pengikutnya dalam kota Baitul Maqdis. Maka turun Nabi Isa AS daripada langit atas menara sebelah timur masjid Syam dan pergi ke Baitul Maqdis maka ia membunuh Dajal dengan lembing dan Dajal hancur dengan semata-mata melihat Nabi Isa seperti hancur garam di dalarn air. "


    6. Ibnu Hajjar Al-Haitami menyebut di dalam kitabnya Fathul Mubin Li Syarah Al-“Arbaiin : “Bahawa Nabi Isa AS tuurn diakhir zaman memusnahkan salib dan membunuh babi sebgaimana tersebut dalam hadith sahih dan ia membunuh Dajjal, ia turun ketika solat Subuh dan berjemaah di belakang Al-Mahdi”.

  1. Tersebut di dalam kitab Mastika Hadits Rasulullah SAW yang diterbitkan oleh Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia dalam bab Beriman Kepada Hari Akhirat,


“Sayugia diingat, bahawa hadits-hadits berkenaan dengan zahinnya Mahdi, keluar Dajal, dan turunnya Nabi Isa AS adalah hadits-hadits yang sampai kepada martabat hadits mutawatir, demikianlah ditegaskan oleh ulama hadits.”




  1.  Syeikh Daud bin Syeikh Abdullah Al-Pattani menyebut di dalam kitabnya Darus Tsamin m.s 69.


(Dan ketiganya) daripada tanda qiamat yang akan datang daripada beberapa tanda yang besar seperti keluar Mahdi...”




  1. Ibnu Taimiyah di dalam kitabnya Al-Minhajul Sunnah An-Nabawiyah juzu’ 4 m.s 211 menyebut,


“Sesungguhnya hadits-hadits yang menyebut zahirnya Imam Mahdi adalah terdiri drp hadits-hadits sahih yang telah diriwayatkan oleh A1-Imam Abu Daud, Turmizi, Imam Ahmad dan lain-lain.”


 Kemudian Ibni Taimiyah menyebut pula bahawa Al-Mahdi itu daripada keturunan Sayidina Hassan bin Ali dan bukannya daripada Sayidina Hussin bin Ali sebagairnana yang disebutkan oleh Sayidina Ali r.a (riwayat Abu Daud).




  1. Dalam kitab Al-Manarul Munif Fi Sahihi Wad Dha’if karangan Ibni Qaiyim Al-Jauziyah,


“Orang-orang Islam telah bersalah faham pada perkara Al-Mahdi di atas 4 qaul, dan kebanyakan hadits-hadits itu menunjukkan bahawa Al-Mahdi itu seorang lelaki dari ahli bait Rasulullah SAW dan keturunan Sayidina Hassan bin Ali yang keluar pada akhir zaman kelak. Bahawa dunia ini sedang penuh dengan kezaliman dan kejahatan, maka Al-Mahdi itu memenuhkan bumi dengan keadilan dan kebajikan.”

Langit dan bumi asalnya bercantum - Teori Big Bang

Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:


 أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ (30)


"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)


Peristiwa Big Bang, kata Harun Yahya, mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.


Menurut Wikipedia, ledakan dahsyat atau dentuman besar (Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.


Berdasarkan pemodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.



Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.


Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita fahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.


bigbang


Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.


Sumber

Imam Mahdi

SEJAK dahulu hinggalah ke hari ini masalah siapakah sebenarnya AI-Mahdi tidak henti-henti menjadi perkara yang diperbahaskan. Akibat daripada itu, terdapat setengah golongan umat Islam yang cuba mengandaikan seseorang sebagai Al-Mahdi. Sementara setengah pihak pula (Ahlu Sunnah WaI Jamaah) tidak menetapkan seseorang sebagai Al-Mahdi, sebaliknya men­yerahkan perkara tersebut kepada urusan Allah SWT. Apa yang penting bagi kita ialah yakin akan kemunculannya sebagaimana yang dikhabarkan oleh Rasulullah SAW.


Bagi menjelaskan siapakah sebenarnya Ai-Mahdi, marilah kita merujuk kepada kitab-kitab para ulama Islam yang mu’tabar dan diakui kesahihannya. Di antara kitab-kitab tersebut ialah Al-Hawi Lii Fatawa karangan Imam As-Suyuti, Mukhtasar Fil Mahdi Al-Muntadzar dan As-Sawaiqul Mukhriqat karangan Ibnu Hajjar Al-Haitami, At-Tawadhihu Fl Tawaturi Ma Jaa Fil Muntadziri Waddajal Wal Masihi karangan Al-Allamah As­Syaukani, Ibrazul Wahmil Maknun Min Kalam Ibni Khaldun karangan Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari dan banyak lagi kitab-kitab lainnya yang menerangkan secara jelas tanda-tanda dan sifat-sifat Al-Mahdi sebagaimana yang disebutkan oleh hadits-hadits Rasulullah SAW.
          
Kitab-kitab tersebut menerangkan bahawa nama Al-Mahdi ialah Muhammad bin Abdullah sementara gelarannya pula ialah Abu Abdullah. Menurut riwayat yang sah Al-Mahdi adalah dari keturunan Sayidina Hassan bin Ali. Sesungguhnya telah tsabit bahawa Al-Mahdi adalah keturunan Hassan bin Ali sebagaimana yang tersebut di dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daud dalam Sunannya,


“Telah berkata Ali sambil memandang puteranya ­Hassan,” Sesungguhnya Puteraku ini ialah sayid sebagaimana yang telah dinamakan oleh Nabi SA W. Dari keturunannya akan lahir seorang lelaki yang namanya seperti nama Nabi kamu, menyerupai baginda dalam perangai dan tidak menyerupai baginda dalam rupa dan bentuk.”


Hadits ini telah disahkan oleh para ulama di antaranya Al-Manawi di dalam kitabnya Al-Kabir, Ibnu Atsir dalam kitabnya An-Nihayah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalan kitabnya Gharibul Hadits dan Al-Manarul Munif Fi Sahihi Wad Dha’if, Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari di dalam kitabnyaAqidah Ahlil Islam Fi Nuzuli Isa AS dan lain-lain lagi.


Di dalam kitab Naqdul Manqul m.s 8O pengarang kitab tersebut memetik kenyataan lbnu Qayyim Al-Jauziyah, “kebanyakan hadits-hadits menunjukkan bahawa Al-Mahdi adalah anak dari Sayidina Hassan bin Ali.”
    
Abu Thahir Muhd Syamsul Haq dalam kitabnya ‘Aunal Ma’bud (syarah Sunan Abu Daud),   memetik kenyataan Al-­Hafiz Imanuddin yang menyebut bahawa hadits-hadits mengenai Al-Mahdi menunjukkan bahawa Ia dari ahli bait Rasulullah SAW, zuriat Fatimah dan anaknya Hassan bin Ali. (sila rujuk kitab ‘Aunal Ma’bud juzu’ II m.s 374 dan 382)


Tersebut di dalam kitab Hasyiah As-Sabban ms 137, bahawa riwayat yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan Al-Hussin adalah terlalu lemah. Sementara di dalam kitab Al-Iza’ah m.s 147 riwayat yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan AI-Hussin bin Ali adalah dha’if.


Terdapat juga hadits-hadits yang menyatakan bahawa Al-Mahdidari keturunan Al-Abbas bin Abdul Muttalib. Maka para ulama hadits menghimpunkan hadits yang berlawanan. Iaitu hadits-hadits yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan Sayidina Hassan bin Ali adalah sah dan hadits yang mengatakan AI-Mahdi dari keturunan Al-Abbas dan Al.Hussin adalah dha’if. Ini adalah sebagaimana kenyataan yang dibuat oleh Al-Hafiz Abut Hassan Ad-Darqatni. 


 

Perang Armageddon


Kita telah ditipu oleh media massa melaui filem ARMAGEDDON yang mengisahkan tentang kejadian kiamat kerana hentaman komet. Tapi... sebenarnya Armageddon adalah peperangan di antara Yahudi dan Islam. Inilah fakta yang cuba diputarbelitkan dan disembunyikan. Ini adalah sebahagian daripada Conspiracy Theories.



all
all3d
all2

Perang Armageddon adalah satu peristiwa besar yang akan terjadi di akhir zaman iaitu peperangan  besar di antara Yahudi menentang pakatan Islam dan Kristian. Peperangan yang  dimulai dengan persahabatan atau perjanjian aman di antara Islam dan Kristian tetapi ia sebenarnya adalah ‘PALSU dan tipu helah (bagi Islam yang melihat dengan ‘Mata Hati’) sehingga semua penduduk dunia menyangka dan menyatakan bahawa kita akan hidup aman damai dengan termeterinya beberapa perjanjian damai yang pada hakikatnya selepas itu kita (Ahlul Sunnah wal Jamaah) akan dicabuli oleh musuh-musuh yang benci terhadap orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Armageddon :


Perkataan ini yang bersal dari Ibrani (Hebrew) dan terdiri daripada dua perkataan, iaitu :


Ar : 


yang membawa maksud sebuah gunung atau bukit


Mageddo atau Megiddo : 


nama dari sebuah lembah di Palestin yang mana lembah ini merupakan sebuah medan pertempuran yang akan tercetusnya perang ini. Ia membentang dari dataran Mageddo di utara sampai ke Edom di Selatan yang jaraknya sekitar 200 batu sampai ke Laut Putih (Tengah) di bahagian Barat dan Bukit Mohab di Timur yang jaraknya 100 batu .


Para ahli peperangan berpendapat bahawa kawasan ini merupakan tempat yang strategik, setiap panglima tentera dan angkatan yang dapat menguasai tempat ini akan dapat mematahkan setiap serangan yang datang. Perkataan Armageddon bukanlah sebuah perkataan yang asing dikalangan para ahli kitab yang membaca dan mengamalkan kitab Taurat, Zabur, Injil yang lama berasal dari penulisan Ibrani dan disebut juga di dalam kitab tersebut mengenai akan berlakunya peperangan hebat ini. Ahli kitab ini adalah golongan Yahudi dan Nasrani yang beramal dengan kitab asal.


Hancurnya bangsa Yahudi adalah satu tanda dari datangnya hari qiamat. Hal ini ditandai dengan berkecamuknya perang besar yang melibatkan banyak bangsa di dunia termasuk Zionist Israel dan akan diakhiri oleh pertempuran dahsyat yang dikenal sebagai Armageddon, dimana lokasi utama perang ini adalah di lembah Megiddo/Mageddon, Palestin. Disebutkan dalam Kitab Zakharia (John The Baptist) (89/13), bahawa sebagian besar bangsa Yahudi akan mati dalam perang Armageddon dan dua pertiga dari mereka akan musnah. Sedangkan dalam kitab Zagiyal (12/39) disebutkan:”Akan berlangsung tujuh bulan sehingga rumah Israel menjadi kubur mereka (orang-orang mereka yang terbunuh) sebelum membersihkan bumi”. Kerana peristiwa ini akan terjadi di lembah Megiddo, Palestin, yang sekarang menjadi wilayah jajahan Israel (Yahudi & Nasrani Zionist) maka merekalah orang pertama yang akan merasakan panasnya nyalaan api peperangan. Dalam teks Kitab Injil ada mengatakan “Roh-roh syaitan akan mengumpulkan pasukan dari seluruh dunia di Armageddon”.


all4

Perang ini juga dikatakan sebagai perang habis-habisan dan terakhir dengan menggunakan seluruh kekuatan dari pelbagai aspek peralatan senjata moden yang canggih. Kemungkinan perang ini adalah Perang Dunia ke-3, (Perang Nuklear berdasarkan kepada ramalan beberapa pakar termasuklah Sheikh Imran N. Hosein). Menurut kajian dan pendapat Sheikh Hamza Yusuf, keadaan dunia selepas itu akan kembali menjadi seperti zaman pertengahan kesemua teknologi yang kita miliki sekarang ini akan musnah dan berlaku perubahan yang amat ketara dalam sistem kehidupan manusia, siri peperangan seterusnya (Perang Dunia ke-4), bala tentera akan hanya menunggang kuda bersertakan pedang, panah, lembing dan alatan senjata lama.


Pendapat para ahli kitab tentang Perang Armageddon:




  1. Dalam kitab Wahyu (Revealition) pasal 16 ayat 16 dikatakan,


“Dan roh-roh syaitan akan mengumpulkan sekalian tentara di dunia di sebuah tempat bernama Armageddon” (Injil, hal. 388, penerbit Daar Ats Tsaqafah, Mesir)




  1. Ronald Reagen pernah berkata,


“Sesungguhnya generasi ini tepatnya adalah generasi yang akan melihat Perang Armageddon.” (Kitab Ramalan dan Politik)




  1. Segala sesuatu pasti akan berakhir dalam beberapa tahun, dimana akan terjadi Perang Dunia yang paling besar, iaitu Perang Armageddon atau perang di dataran Mageddo.


(“Kitab Drama Berakhirnya Zaman” oleh Oral Robertus dan “Kitab Akhir Dunia Yang Paling Besar” oleh Hall Lindus, mereka mempercayai tahun 2000 adalah berakhirnya dunia)




  1. Jimmy Sujjest berkata,


“Aku berkeinginan agar aku dapat mengatakan bahawa kita akan mencapai perdamaian. Akan tetapi aku percaya bahawa perang Armageddon akan datang. Sesungguhnya Armageddon akan datang dan bertemu di lembah Mageddo. Ia akan datang. Mereka boleh saja menandatangani perjanjian-perjanjian perdamaian (kata sepakat persefahaman) yang mereka inginkan. Namun, sesungguhnya hal itu tidak akan merealisasikan apa-apa pun. Sebab, hari tersebut akan tetap datang.” (Kitab Janji yang Benar dan Janji yang Dusta)




  1. Gerry Folwel, seorang pemimpin fundamentalis Nasrani berkata,


“Sesungguhnya Armageddon adalah sebuah hakikat (realiti) dan sangat nyata, akan tetapi kita bersyukur kerana ia akan terjadi pada akhir hari sejagat.”


(Kitab Ramalan dan Politik)




  1. Shofeld berkata,


“Sesungguhnya orang-orang Nasrani yang ikhlas hendaklah bergembira dengan peristiwa ini, kerana pertempuran yang terakhir ini (Armageddon) akan bermula, maka Isa al Masih akan segera mengangkat mereka ke awan, dan mereka akan diselamatkan oleh al Masih serta tidak akan menghadapi kesusahan apa pun yang terjadi di bumi.” (Kitab Ramalan dan Politik)


 all5


Israel+20114


Sebenarnya, baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam telah memperingatkan kita akan peperangan di antara Yahudi dan pakatan Islam & Kristian di akhir zaman ini. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim dan al-Tirmidhi bermaksud:


لا تقوم الساعة حتى تقاتلوا اليهود ، حتى يختبئ اليهودي وراء الحجر والشجر . فيقول الحجر والشجر : يا مسلم ! يا عبد الله ! هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله ، إلا الغرقد


"Tidak akan berlaku kiamat sehinggalah orang-orang Islam akan memerangi Yahudi. Orang-orang Islam akan memerangi (membunuh) Yahudi dan mereka akan bersembunyi di sebalikk batu-batu dan pokok. (Ketika itu) Batu dan pokok akan akan bersuara 'Wahai muslim! wahai hamba Allah! di belakangku ini ada Yahudi, marilah bunuhnya', kecuali pokok gharqad(yang tidak bersuara), kerana sesungguhnya ia merupakan pokok Yahudi".


Hadis ini menceritakan tentang peristiwa perang akhir zaman iaitu waktu hampir qiamat. Dalam peperangan ini, orang Islam akan dapat membunuh dan menewaskan orang Yahudi sehinggakan apabila mereka berselindung di sebalik mana-mana batu dan pokok untuk menyelamatkan diri, maka dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala pokok dan batu akan memberitahu tentera Islam tentang Yahudi yang berlindung di sebaliknya. Akan tetapi satu pohon yang tetap berdiam diri dan akan bersekongkol dengan Yahudi iaitu pohon yang bernama Gharqad.


Pada ketika ini, orang-orang Yahudi sedang giat menanam pokok Gharqad secara berleluasa di Israel sebagai suatu persediaan menghadapi tentera Islam pada perang akhir zaman. Ini juga bermakna bahawa orang Yahudi sebenarnya memang tahu dan sedar tentang kebenaran Islam dan kebenaran hadis Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Keegoaan dan sikap bongkak mereka menyebabkan mereka tidak menerima ajaran Islam, sebaliknya terus berusaha memerangi umat Islam dari sepanjang masa.


 tree14
tree12
tree11
tree6
tree4
treetree1



tree3


1536572863


Israel akan memberi dan menerima benih dan bantuan kewangan sekiranya ada pihak yang ingin berkempen menanam pohon Gharqad, segala info ada di: Jerusalem PostTrees For The Holy Land dan Tree Planting Center


 tree


13yahudi


 2


Sumber

Khasiat Air Beralkali

Kesihatan yang baik bermula daripada keseimbangan asid-alkali yang betul dalam badan kita. Tahap pH cecair dalaman kita memberi kesan kepada setiap sel dalam badan kita. Ketidakseimbangan asid dalam apa jua bentuk boleh mengatasi badan anda dan membawa kepada komplikasi kesihatan. Penyelidikan daripada Jepun mendapati bahawa meminum air alkali berion meningkatkan kesejahteraan umum dan ianya juga dapat membantu melegakan sakit, penyakit dan penuaan pra-matang.


Apa Itu Air Alkali 


Air alkali adalah air yang telah mengalami proses penambahan ion hidroksida iaitu (OH-) dan ion calcium ataupun oksigen dan ion mineral alkali seperti (sodium, potassium, magnesium dan calcium). Proses penghasilan air alkali ini akan meningkatkan kandungan mineral dalam air dan pH air akan meningkat tinggi sehingga 9.0-10.6 pH. Air alkali yang keluar dari penapis perlu diminum secepat mungkin atau dua hari selepas di tapis untuk mendapat kesan yang optimum.Air minuman yang bersifat alkali adalah yang paling sesuai untuk tubuh kerana dapat meneutralkan asid dalam tubuh badan..Air Zam Zam  adalah air beralkali dan mengandungi banyak mineral.


alkali


Kenapa Kita Perlukan Air Alkali ?


Air alkali adalah berbeza dengan air yang biasa kita minum dimana air alkalimengandungi kandungan ion negative yang tinggi serta memiliki tahap didih, kepekatan dan ikatan molekul yang berbeza dengan air paip. Keadaan ini menyebabkan air alkali mampu menyerap masuk ke dalam sel 3 kali ganda lebih cepat berbanding air paip. Struktur molekul yang lebih kecil mampu meningkatkan proses pembuangan toksik yang lebih efektif.


alkali1


 


 


Ion alkali iaitu (OH-) dan ion  calcium adalah sumber anti-oksida yang sangat kuat dan apabila ia dalam bentuk cecair bahan ini mampu masuk terus ke dalam sel danmeneutralkan radikal bebas tanpa perlu mengalami proses metabolisma, tidak seperti pil vitamin C, vitamin E dan sebagainya.


alkali2


Air alkali juga meneutralkan asid dalam badan dan menyeimbangkan pH badan iaitu (6.9 – 7.2). Badan kita memerlukan nisbah keadaan asid : alkali yang seimbang iaitu pada nisbah 4 : 1 ( 4 bahagian alkali dan 1 bahagian asid ) atau 80% alkali dan 20% asid. Makanan yang kita makan boleh terdiri dari asid atau alkali, dan makanan ini apabila di akhir proses penghazaman akan meninggalkan hampas ataupun yang dinamakan (end product). Hampas ini boleh terdiri dari alkali atau asid bergantung pada kandungan mineral yang terdapat dalam makanan.

Kedatangan Imam Mahdi

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا


“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)


تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ


“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal,dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)


أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا


“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)


يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ


“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)


Hadis di atas menerangkan peristiwa kekacauan demi kekacauan yang berlaku apabila matinya seorang pemimpin. Di mana beberapa orang telah berebut jawatan tersebut... maka banyaklah terjadinya fitnah dsb.


Menurut pendapat ulama masa kini, pada satu hari beberapa ulama' dari Syria dan Irak (ada pendapat lain yang menyatakan beberapa ulama dari seluruh dunia) telah tergerak hatinya untuk ke Makkah bagi membaiat seorang lelaki sebagai Imam Mahdi tanpa memberitahu ulama lain. Para ulama ini tahu sifat dan ciri-ciri Imam Mahdi. Lalu mereka terserempak di Makkah dan masing-masing menceritakan tujuan kedatangan mereka. Tanpa disangka-sangka rupanya mereka mempunyai tujuan yang sama. Mereka telah berjumpa dengan lelaki tersebut dan ingin membaiahnya sebagai Imam Mahdi, tetapi lelaki tersebut enggan.. diapun kembali ke Madinah... lalu para ulama tadi menurutinya ke Madinah. Lelaki tersebut kembali semula ke Makkah dan para ulama turut kembali semula ke Makkah. Sampai di Makkah, para ulama tadi berjumpa semula dengan lelaki tadi dan memujuknya untuk dibaiah kerana Rasulullah SAW telah memberi tanggungjawab kepadanya untuk menyelamatkan umat Islam daripada bencana akhir zaman yang telah, sedang dan akan berlaku..


Akhirnya lelaki tadi (Muhammad bin Abdullah) bersetuju untuk dibaiah. Maka dipun dibaiah oleh para ulama tadi di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.


Berita tentang Baiah sebagai Imam Mahdi tadi tersebar dengan cepat. Lalu tentera Sufyani dari Syria dengan jumlah yang amat ramai segera bergerak ke Makkah untuk membunuh Imam Mahdi.  Apabila tentera ini sampai di satu tempat yang bernama al-Baida' mereka semuanya telah ditelan bumi kecuali beberapa orang sahaja yang sengaja Allah lepaskan untuk memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.


Peristiwa ini merupakan satu bukti kukuh bahawa lelaki tersebut adalah Imam Mahdi yang sebenar. Beberapa orang yang telah mendakwa sebagai Imam Mahdi sejak berkurun-kurun sebelum ini, tetapi tidak seorangpun di kalangan mereka diserang oleh tentera dari Syria dan tidak pula ditelan bumi di tempat yang bernama al-Baida'. Ini menjelaskan bahawa dia adalah Imam Mahdi Palsu !!!


Seperkara lagi yang perlu diambil iktbar, menurut hadis di atas lelaki tadi dibaiah secara paksa oleh para ulama, malah dia engan dibaiah, bukannya dia sendiri yang mengisytiharkan dirinya sebagai Imam Mahdi. Ini berlainan dengan Imam Mahdi palsu yang dirinya sendiri yang mengisytiharkan dirinya sebagai Imam Mahdi...


فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ


“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)


 

Kisah Dajjal dari Tamin ad-Dari

حَدَّثَنَا ابْنُ بُرَيْدَةَ حَدَّثَنِي عَامِرُ بْنُ شَرَاحِيلَ الشَّعْبِيُّ شَعْبُ هَمْدَانَ أَنَّهُ سَأَلَ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ أُخْتَ الضَّحَّاكِ بْنِ قَيْسٍ وَكَانَتْ مِنْ الْمُهَاجِرَاتِ الْأُوَلِ فَقَالَ حَدِّثِينِي حَدِيثًا سَمِعْتِيهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُسْنِدِيهِ إِلَى أَحَدٍ غَيْرِهِ فَقَالَتْ لَئِنْ شِئْتَ لَأَفْعَلَنَّ فَقَالَ لَهَا أَجَلْ حَدِّثِينِي فَقَالَتْ نَكَحْتُ ابْنَ الْمُغِيرَةِ وَهُوَ مِنْ خِيَارِ شَبَابِ قُرَيْشٍ يَوْمَئِذٍ فَأُصِيبَ فِي أَوَّلِ الْجِهَادِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا تَأَيَّمْتُ خَطَبَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخَطَبَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مَوْلَاهُ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ وَكُنْتُ قَدْ حُدِّثْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّنِي فَلْيُحِبَّ أُسَامَةَ فَلَمَّا كَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ أَمْرِي بِيَدِكَ فَأَنْكِحْنِي مَنْ شِئْتَ فَقَالَ انْتَقِلِي إِلَى أُمِّ شَرِيكٍ وَأُمُّ شَرِيكٍ امْرَأَةٌ غَنِيَّةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ عَظِيمَةُ النَّفَقَةِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَنْزِلُ عَلَيْهَا الضِّيفَانُ فَقُلْتُ سَأَفْعَلُ فَقَالَ لَا تَفْعَلِي إِنَّ أُمَّ شَرِيكٍ امْرَأَةٌ كَثِيرَةُ الضِّيفَانِ فَإِنِّي أَكْرَهُ أَنْ يَسْقُطَ عَنْكِ خِمَارُكِ أَوْ يَنْكَشِفَ الثَّوْبُ عَنْ سَاقَيْكِ فَيَرَى الْقَوْمُ مِنْكِ بَعْضَ مَا تَكْرَهِينَ وَلَكِنْ انْتَقِلِي إِلَى ابْنِ عَمِّكِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ وَهُوَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي فِهْرٍ فِهْرِ قُرَيْشٍ وَهُوَ مِنْ الْبَطْنِ الَّذِي هِيَ مِنْهُ فَانْتَقَلْتُ إِلَيْهِ فَلَمَّا انْقَضَتْ عِدَّتِي سَمِعْتُ نِدَاءَ الْمُنَادِي مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِي الصَّلَاةَ جَامِعَةً فَخَرَجْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَصَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنْتُ فِي صَفِّ النِّسَاءِ الَّتِي تَلِي ظُهُورَ الْقَوْمِ


فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَ لِيَلْزَمْ كُلُّ إِنْسَانٍ مُصَلَّاهُ ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ لِمَ جَمَعْتُكُمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ إِنِّي وَاللَّهِ مَا جَمَعْتُكُمْ لِرَغْبَةٍ وَلَا لِرَهْبَةٍ وَلَكِنْ جَمَعْتُكُمْ لِأَنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ كَانَ رَجُلًا نَصْرَانِيًّا فَجَاءَ فَبَايَعَ وَأَسْلَمَ وَحَدَّثَنِي حَدِيثًا وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ أُحَدِّثُكُمْ عَنْ مَسِيحِ الدَّجَّالِ حَدَّثَنِي أَنَّهُ رَكِبَ فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ مَعَ ثَلَاثِينَ َرجُلًا مِنْ لَخْمٍ وَجُذَامَ فَلَعِبَ بِهِمْ الْمَوْجُ شَهْرًا فِي الْبَحْرِ ثُمَّ أَرْفَئُوا إِلَى جَزِيرَةٍ فِي الْبَحْرِ حَتَّى مَغْرِبِ الشَّمْسِ فَجَلَسُوا فِي أَقْرُبْ السَّفِينَةِ فَدَخَلُوا الْجَزِيرَةَ فَلَقِيَتْهُمْ دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لَا يَدْرُونَ مَا قُبُلُهُ مِنْ دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ


فَقَالُوا وَيْلَكِ مَا أَنْتِ فَقَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ قَالُوا وَمَا الْجَسَّاسَةُ قَالَتْ أَيُّهَا الْقَوْمُ انْطَلِقُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي الدَّيْرِ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ قَالَ لَمَّا سَمَّتْ لَنَا رَجُلًا فَرِقْنَا مِنْهَا أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً قَالَ فَانْطَلَقْنَا سِرَاعًا حَتَّى دَخَلْنَا الدَّيْرَ فَإِذَا فِيهِ أَعْظَمُ إِنْسَانٍ رَأَيْنَاهُ قَطُّ خَلْقًا وَأَشَدُّهُ وِثَاقًا مَجْمُوعَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ مَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى كَعْبَيْهِ بِالْحَدِيدِ قُلْنَا وَيْلَكَ مَا أَنْتَ قَالَ قَدْ قَدَرْتُمْ عَلَى خَبَرِي فَأَخْبِرُونِي مَا أَنْتُمْ قَالُوا نَحْنُ أُنَاسٌ مِنْ الْعَرَبِ رَكِبْنَا فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ فَصَادَفْنَا الْبَحْرَ حِينَ اغْتَلَمَ فَلَعِبَ بِنَا الْمَوْجُ شَهْرًا ثُمَّ أَرْفَأْنَا إِلَى جَزِيرَتِكَ هَذِهِ فَجَلَسْنَا فِي أَقْرُبِهَا فَدَخَلْنَا الْجَزِيرَةَ فَلَقِيَتْنَا دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لَا يُدْرَى مَا قُبُلُهُ مِنْ دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ فَقُلْنَا وَيْلَكِ مَا أَنْتِ فَقَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ قُلْنَا وَمَا الْجَسَّاسَةُ قَالَتْ اعْمِدُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي الدَّيْرِ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ فَأَقْبَلْنَا إِلَيْكَ سِرَاعًا وَفَزِعْنَا مِنْهَا وَلَمْ نَأْمَنْ أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً


 فَقَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ نَخْلِ بَيْسَانَ قُلْنَا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ قَالَ أَسْأَلُكُمْ عَنْ نَخْلِهَا هَلْ يُثْمِرُ قُلْنَا لَهُ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّهُ يُوشِكُ أَنْ لَا تُثْمِرَ قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ بُحَيْرَةِ الطَّبَرِيَّةِ قُلْنَا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ قَالَ هَلْ فِيهَا مَاءٌ قَالُوا هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ قَالَ أَمَا إِنَّ مَاءَهَا يُوشِكُ أَنْ يَذْهَبَ قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ عَيْنِ زُغَرَ قَالُوا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ قَالَ هَلْ فِي الْعَيْنِ مَاءٌ وَهَلْ يَزْرَعُ أَهْلُهَا بِمَاءِ الْعَيْنِ قُلْنَا لَهُ نَعَمْ هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ وَأَهْلُهَا يَزْرَعُونَ مِنْ مَائِهَا قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ نَبِيِّ الْأُمِّيِّينَ مَا فَعَلَ قَالُوا قَدْ خَرَجَ مِنْ مَكَّةَ وَنَزَلَ يَثْرِبَ قَالَ أَقَاتَلَهُ الْعَرَبُ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ كَيْفَ صَنَعَ بِهِمْ فَأَخْبَرْنَاهُ أَنَّهُ قَدْ ظَهَرَ عَلَى مَنْ يَلِيهِ مِنْ الْعَرَبِ وَأَطَاعُوهُ قَالَ لَهُمْ قَدْ كَانَ ذَلِكَ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ أَنْ يُطِيعُوهُ وَإِنِّي مُخْبِرُكُمْ عَنِّي إِنِّي أَنَا الْمَسِيحُ وَإِنِّي أُوشِكُ أَنْ يُؤْذَنَ لِي فِي الْخُرُوجِ فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِي الْأَرْضِ فَلَا أَدَعَ قَرْيَةً إِلَّا هَبَطْتُهَا فِي أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَيَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِي مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِي عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَائِكَةً يَحْرُسُونَهَا


قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَطَعَنَ بِمِخْصَرَتِهِ فِي الْمِنْبَرِ هَذِهِ طَيْبَةُ هَذِهِ طَيْبَةُ هَذِهِ طَيْبَةُ يَعْنِي الْمَدِينَةَ أَلَا هَلْ كُنْتُ حَدَّثْتُكُمْ ذَلِكَ فَقَالَ النَّاسُ نَعَمْ فَإِنَّهُ أَعْجَبَنِي حَدِيثُ تَمِيمٍ أَنَّهُ وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ أُحَدِّثُكُمْ عَنْهُ وَعَنْ الْمَدِينَةِ وَمَكَّةَ أَلَا إِنَّهُ فِي بَحْرِ الشَّأْمِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لَا بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ قَالَتْ فَحَفِظْتُ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 


Telah disampaikan kepada kami lbn Buraidah dan Amir bin Syurahbil asy-Sya’bi, kabilah Hamdan bahawa dia pernah bertanya kepada Fathimah binti Qais, saudara perempuan adh-Dhahhak bin Qais dan termasuk kelompok perempuan pada hijrah pertama.


Amir berkata, ”Sampaikanlah kepadaku suatu hadis yang engkau dengar dari Rasulullah saw yang tidak engkau sandarkan kepada siapapun selain beliau. ”Fathimah berkata, "Jika engkau mahu nescaya aku lakukan. Amir berkata, "Tentu, sampaikanlah kepadaku.” Fathimah berkata, ”Aku menikahi lbn al-Mughirah. Dia termasuk pemuda plihan kaum Quraisy ketika itu. LaIu dia terkena musibah pada permulaan jihad bersama Rasulullah saw. Ketika aku telah menjadi janda, aku dilamar oleh Abdur Rahman bin ‘Auf untuk salah seorang sahabat Rasulullah saw. Sementara itu, Rasulullah melamarku untuk maulanya, Usamah bin Zaid. Aku pernah diberitahu bahawa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mencintaiku, maka hendaklah dia mencintai Usamah. Maka ketika Rasulullah saw bercakap kepadaku, aku berkata, "Urusanku ada di tangan Anda. Nikahkanlah aku kepada siapa saja yang Anda suka. Lalu Rasulullah saw bersabda. ‘Pindahlah kamu ke Ummu Syarik. ‘Ummu Syarik adalah perempuan kaya dan kalangan Ansar yang telah banyak memberikan sumbangan di jalan Allah dan disinggahi banyak tamu. Aku berkata, Aku akan melakukannya. Maka beliau bersabda. "Jangan engkau lakukan. Sesungguhnya Ummu Syarik adalah seorang wanita yang banyak tamunya. Aku tidak suka kain tudungmu jatuh atau baju tersingkap dan kedua betismu sehingga kaum itu akan melihat auratmu. Tetapi, pindahlah ke putra pamanmu, ‘Abdullah bin Amr bin Ummi Maktum, seorang Ielaki dani Bani Fihr’, Fathimah pun pindah kepadanya. 


 Ketika masa iddahku berakhir, aku mendengar seruan seorang sahabat Rasulullah saw. "Marilah solah berjamaah” Maka aku pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah saw. pada barisan wanita yang berada tepat di belakang kaum itu. Setelah selesai solat, Rasulullah saw, duduk di mimbar. Sambil tersenyum beliau bersabda. "Hendaklah setiap orang tinggal di tempat salatnya. ’Selanjutnya beliau bersabda,’ Apakah kamu semua mengetahui sebab aku mengumpulkan kamu? Mereka menjawab, "Hanya Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. ’Beliau bersabda, ’Sesungguhnya aku, demi Allah tidak mengumpulkan kamu semua bukan kerana ada pengharapan ataupun ketakutan. Melainkan aku mengumpulkan kamu adalah kerana Tamim ad-Dari, yang dahulunya seorang Nasrani, datang untuk berbai’at masuk Islam. Dia menceritakan kepadaku seperti apa yang telah aku sampaikan kepada kamu tentang Dajjal. Dia menceritakan kepadaku seperti apayang telah aku sampaikan kepada kamu semua tentang Dajjal. 


Dia menceritakan kepadaku bahawa dia mengemudi sebuah perahu bersama 30 orang dari Lakhm dan Judzam. Mereka dipermainkan ombak selama sebulan di laut. Lalu mereka berlabuh menuju suatu pulau di laut itu sampai terbenam matahari. Mereka duduk-­duduk di pantai dekat perahu. LaIu mereka naik ke pulau itu. Maka mereka didatangi seekor binatang yang banyak bulunya yang mereka tidak dapat membezakan mana bahagian depan dan mana bahagian belakangnya.  


Mereka berkata, “Celaka kau, apakah kamu ini ?


Binatang itu menjawab. ‘Aku adalah mata-mata.’


Mereka bertanya, ‘Mata-mata apa?”


Dia menjawab, ‘Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam gua, kenana dia merindukan berita dan kamu’


Tamim ad-Dari berkata, Ketika binatang itu menyebutkan kepada kami seseorang, kami meninggalkannya kerana mungkin dia adalah syaitan perempuan. Selanjutnya dia berkala, lalu kami berangkat segera hingga memasuki gua. Tiba-tiba di dalamnya ada seorang manusia yang paling besar badannya dan diikat dengan rantai yang kuat. Kedua tangan dan lehernya disatukan dan diikat dengan besi di antara hingga kedua mata kakinya. Kami katakan, "Celaka kamu, makhluk apakah kamu ini? Dia menjawab, ”kamu telah mengetahui perihalku, kini beritahukan kepadaku, siapakah kamu ini ?  


Mereka menjawab,”Kami adalah manusia dari Arab. Kami menaiki perahu lalu dihentam gelombang laut besar dan ombak mempermainkan kami selama sebulan. Kemudian kami berlabuh di pulaumu ini. Kami didatangi seekor binatang yang berbulu lebat sehingga tidak diketahui mana bahagian muka dan mana bahagian belakangnya. Kami bertanya, ”Celaka kamu, binatang apa kamu ini?” ”Saya adalah mata-mata.” “Mata-mata apa?” ‘Pergilah kepada orang yang berada di gua ini kerana dia sangat merindukan berita dari kamu.”


Maka kami pun segera mendapatkan kamu. Kami takut pada binatang itu dan kami tidak tenang jangan-jangan ia adalah syaitan betina. Orang itu berkata,”Beritahukan kepadaku tentang kurma Baisan!”


(Baisan ialah negeri yang terkenal sejak dahulu kala. Negeri ini berada dekat Syam Lama dan merupakan salah satu kota di Palestin.)


Tentang apanya yang engkau nak tanyakan?”


“Aku bertanya kepada kamu apakah kurma berbuah?”


“Sesungguhnya pohon kurma itu hampir tidak akan berbuah.’


Lalu dia berkata lagi.


“Beritahukan kepadaku tentang Tasek Thabaniyyah!”


(Tasik Thabariyyah adalah tasik besar. Panjangnya adalah sepuluh batu dan lebarnya enam batu. Tasek itu dalam dan dapat dilayari kapal. Tetapi airnya semakin berkurangan. lkannya ditangkap daan airnya manis tawar. Jarak antara Tasik Thabariyyah dengan Bait al-Muqaddis lebih kurang 100 batu.)


“Tentang apanya yang engkau nak tanyakan ?


“Apakah tasik itu masih berair ?


‘Ya Tasik ilu masih banyak airnya.””Sesungguhnya air tasik itu hampir habis,”


Dia berkata, “Beritahukan kepadaku tentang mata air Zughar!”


(Mata air Zughar adalah nama seorang perempuan yang dinisbatkan pada mata air ini.)


“Mengenai apanya yang nak engkau tanyakan?”


“Apakah mata air itu masih memancarkan air? Dan apakah penduduknya masih bercucuk tanam dan mata air itu?”


“Ya mata air itu masih memancarkan banyak air dan penduduknya bercucuk tanam dari air tersebut.”


“Terangkan kepadaku tentang nabi yang diutus kepada orang-orang buta huruf, apa yang dilakukannya?”


“Dia telah keluar dari Mekah menuju Yatsrib,”


“Apakah orang-orang Arab memenanginya?”


Ya” “Bagaimana caranya dia memperlakukan mereka ?’


“Dia telah menundukkan orang-orang Arab terdekatnya, sehingga mereka mengikutinya.”


“Apakah demikian?”


“Ya” ‘Lebih baik bagi mereka untuk mengikutnya.


Aku akan memberitahukan kepada kamu mengenai diriku. Aku ini adalah aI-Masih. Aku hampir akan diizinkan keluar, maka aku akan keluar. Lalu aku akan berjalan di muka bumi. Aku tidak melalui sesuatu kampung melainkan aku tinggal selama 40 malam kecuali kola Mekah dan Thaibah (Madinah). Kedua kota itu diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satu kota itu, aku dihadang oleh malaikat yang memegang pedang untuk memenggalku. Di setiap celah kedua kota itu dijaga oleh para malaikat.”


Fathimah berkata, “Sambil memukulkan tongkatnya pada mimbar, Rasulullah saw bersabda.”lni adalah Thaibah, yakni kota Madinah. lngatlah, apakah hal itu telah aku sampaikan kepada kamu?”


O r a n g r a m a i menjawab :"Benar.”


Nabi Muhammad saw bersabda,”Sungguh cerita Tamim itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu, juga mengenai kota Mekah dan Madinah. Ketahuilah sesungguhnya Dajjal itu berada di Laut Syam atau di Laut Yaman, bukan dari arah timur, bukan dari arah timur, bukan dari arah timur.” Baginda mengisyaratkan dengan tangannya ke arah timur.”Selanjutnya Fathimah berkata, ”Maka aku menghafalkan hadis ini dari Rasulullah.” Hadis riwayat Muslim.


   Kemudian Tamim ad-Dari pergi bersama kawan-kawannya dan tidak kembali lagi ke pulau itu. Kalaupun mereka berflkir untuk kembali ke pulau itu, mereka tidak akan dapat sampai ke pulau itu, walaupun mereka mempunyai pengalaman belayar. Sebab setelah peristiwa ini pulau tersebut menjadi jauh untuk sampai ke situ. Ombak-ombaknya digerakkan dengan kekuasaan Allah swt. Seakan-akan ombak itu sendiri adalah perahu yang bergerak di lautan. Allah menetapkan bahawa tidak ada seorang pun yang datang ke pulau itu setelah Dajjal ada di dalamnya.